Mataram - Kota Gerung merupakan ibukota Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Sayangnya hingga saat ini kota tersebut belum mengalami kemajuan yang signifikan. Sehingga tidak memberikan dampak yang positif bagi masyarakat.
Hal ini memantik rasa keprihatinan Wakil Ketua DPW Garda Pemuda (GP) Partai Nasional Demokrat (NasDem) NTB, Diegas Bulan Pradana, S.Adm. mengatakan, bahwa Lobar merupakan induk dari Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Utara. Namun kondisi Kota Gerung masih stagnan dan sampai saat ini pun, disebut sebagai Kota Kabupaten rasa desa. Ujarnya
"Kita masih jauh dari Kota Praya Kabupaten Lombok Tengah. Meski tampak sepi, tapi perkembangan ekonominya cukup signifikan. Kalau kondisinya masih seperti ini, maka Gerung sebagai kota kabupaten tetap menjadi kota dengan rasa desa," sindir pria yang juga kelahiran Kecamatan Gerung ini, Jum'at (01/9/2023).
Karenanya, pihaknya mendorong Pemkab Lobar agar mengupayakan kemajuan dan perkembangan tata ruang Kota Gerung, melalui jalur investasi. Salah satunya aktivitas pembangunan perumahan.
"Artinya, pemerintah daerah khususnya Lobar harus mendukung masuknya para investor, khususnya yang masuk di kecamatan Gerung. Sebaliknya, pengembang harus dengan konsep juga, bukan hanya sekedar membuat rumah. Misalnya membuat rumah subsidi dengan rasa komersil," paparnya.
"Atau rumah komersil yang diperbanyak. Karena yang menempati itu orang dengan ekonomi menengah ke atas, tidak mungki tidak memiliki usaha lebih dan itu akan membuka peluang pekerjaan untuk warga lokal," sambungnya.
Dengan banyaknya perumahan yang dibangun oleh para pengembang, maka Kota Gerung akan semakin ramai dan menjadi lahan untuk para pedagang dan pelaku UMKM. Di sisi lain, Hal ini turut menjadi pemantik minat investor di sektor lainnya, seperti usaha retail modern. Terlebih lagi dengan tingkat populasi masyarakat di Lobar, Kota Gerung akan dijadikan sebagai pangsa pasar.
"Jika banyak investasi yang masuk ke Kota Gerung, akan membuka lebih luas lagi lapangan pekerjaan. Dan wajah Gerung akan berubah sebagai sebuah ibu kota. Maka jadikan Kota Gerung sebagai pangsa pasar untuk investasi," bebernya.
Soal konsep tata ruang Lobar yang belum final oleh dirjen Tata Ruang ATR/BPN, kata Diegas bukanlah masalah. Seharusnya Pemkab Lobar dalam hal ini, bisa lebih mengeksplore dan lebih jeli dalam memetakan setiap lokasi di wilayah Kota Gerung. Bila perlu kata Diegas, Pemkab Lobar mengumpulkan stakeholder terkait, untuk membahas aturan daerah menyangkut Penataan Ruang di kota tersebut.
"Makanya, kalau melihat Kota Gerung itu tidak hanya dari satu aspek. Banyak aspek yang bisa kita lihat untuk berkembangnya sebuah kota. Bila perlu, Pemda Lobar membuat aturan melalui diskusi dengan stakeholder terkait. Harus kita majukan kota ini. Kalau tidak, kita akan menjadi kota yang terbelakang. Jadi bagaimana kita ingin Kota Gerung menjadi pusat kabuten yang disitu menjadi aktivitas ekonomi Lobar, aktivitas berkreasi para anak-anak muda," tegasnya.
Selain itu, ia mengajak seluruh pihak yang mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Lobar Dapil 1, kecamatan Gerung-Kuripan, khususnya dari Partai NasDem, untuk duduk bersama, dalam rangka membahas kemajuan Kota Gerung ke depannya.
"Ayok kita sama-sama bangun kota Gerung. Baik itu pemudanya, pejabatnya, legislatifnya dan semua unsur mari kita bahas dengan duduk bersama," ajak Diegas.
Social Footer