Lombok Barat - Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid didampingi Asisten I Agus Gunawan dan beberapa kepala OPD Lingkup Pemkab Lobar menerima kunjungan dari Kementrian/Lembaga Provinsi Nusa Tenggara Barat Program Kerjasama Pemerintah RI dengan UNECEF Priode 2021-2025 Tahun Anggaran 2023 di Ruang Jayengrana Kantor Bupati Lombok Barat pada Rabu (07/06/2023). Rombongan yang berjumlah puluhan orang ini dipimpin langsung oleh Bapenas RI Ibu Inti, Kepala Bidang Monitoring UNICEF Indonesia Silas Rapold, Tim Monev Pusat dan Kepala OPD Lingkup Pemprov NTB.
Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam sambutannya menyapaikan keberhasilan daerah Lombok Barat dalam menuntaskan 5 pilar STTBM. Hal tersebut merupakan hasil dari intervensi para kepala OPD hingga termotivasi dari kunjungan-kunjungan yang telah dilakukan oleh beberapa daerah di Kab. Lobar. "Saat ini ada tiga desa yang memdapat intervensi dari BPOM terkait makanan sehat dan kami tengah berupaya agar salah satu dari lokus tersebut dapat berlanjut ke nasional", ungkapnya.
H. Fauzan Khalid juga mengatan bahwa Lobar merupkan daerah yang telah memiliki Perda terkait pendewasaan pernikahan, tebentuk sejak tahun 2018 silam. Penekanannya pun dimulai dari tingkat desa dengan harapan penerapannya bisa dirasakan lebih optimal oleh masyarakat. "Perda ini juga telah menjadi replikasi bagi Pemprov NTB dan berharap dapat diterapkan di Kabupaten/Kota lainnya di NTB", jelasnya.
Bupati H. Fauzan Khalid mengatakan monev ini merupakan siklus ke 13, setiap tahun selalu dilakukan evaluasi di lokus tertentu. Dari hasil monev kali ini sejumlah perogram yang di dukung oleh UNECEF Indonesia dinilai sangat baik hingga rencana kedepan juga akan menjadi inisiator dalam kebijakan nasional. Salah satunya adalah inovasi "SiPEKA Bu SISKA" dimana kesehatan ibu dan bayi merupakan suatu program prioritas pemerintah pusat. "Inovasi yang menjadi salah satu inisiator kebijakan nasional bidang kesehatan adalah aplikasi SiPEKA Bu SISKA", tutupnya.
Sebelum kunjungan ke Kantor Pemerintahan Daerah Kab. Lobar, Tim Monev yang terbagi menjadi dua kelompok terlebih dahulu berkesempatan meninjau Puskesmas Labuapi, Kantor Desa Bengkel, dan SMPN 1 Labuapi. Perwakilan Bappenas RI memuji kinerja dan fasilitas yang sudah memadai terdapat di Puskesmas tersebut. Pada tinjauan tersebut Tim Monev juga mengapresiasi inovasi bidang kesehatan yakni Sistim Pemantauan Ibu dan Bayi Baru Lahir Berbasis Keluarga (SiPEKA Bu SISKA), sanitasi, dan kesehatan remaja, hal ini dinilai cukup berhasil dalam penerapannya. "Kami apresiasi inovasi yang dimiliki oleh Pemda Lobar", ungkapnya.
Tim Monitoring melakukan peninjauan ke Kecamatan Kediri tepatnya di Desa Kediri untuk melihat Kelompok Perlindungan Anak Desa (KPAD). Kunjungan di Desa Kediri karena dinilai cukup berhasil dalam menekan angka pernikahan dini secara signifikan yang sebelumnya marak terjadi. "Kami berharap KPAD bisa terbentuk diseluruh desa se Lobar", harapannya.
Bappenas RI berharap kedepan Lombok Barat dapat menjadi model replikasi bagi kabupaten/kota di Indonesia. Sebagai salah satu Propinsi dan Kabupaten yang dinilai telah banyak melakukan kegiatan dalam upaya keberlangsungan hidup dan kesehatan anak, pendidikan, perlindungan anak, gizi, air dan sanitasi, serta kebijakan sosial. Enam program tersebut merupakan program prioritas dalam kerjasama ini, hal ini menjadi alasan mengapa Propinsi NTB dan Lombok Barat terpilih sebagai lokus. "Kita berharap Lombok Barat menjadi model replikasi bagi Kabupaten/Kota di Indonesia", tutupnya.
Sementara itu Kepala Bidang Monitoring UNICEF Indonesia Silas Rapold menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan dari Pemda Lombok Barat. UNECEF berharap bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemda Lombok Barat dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Lombok Barat. "Terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh Pemkab Lombok Barat. Kami berharap UNICEF bisa bersinergi dan berkolaborasi khususnya dengan Pemerintah Kab. Lombok Barat dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kab. Lobar".jelasnya.(red)
Social Footer