Lombok Barat - Pondok Pesantren NU Abhariyah menggelar wisuda Takhassus Santri Tingkat Akhir tahun ajaran 2022-2023 yang diikuti oleh puluhan santri dan santriwati yang sudah menyelesaikan 8 tahun pendidikan diniyah di Ponpes NU Abhariyah. Wisuda digelar di Ponpes NU Abhariyah Jerneng Desa Terong Tawah Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat, senin (15/5).
Ribuan jama'ah dan para santri, wali santri wisudawan dan Wisudawati menghadiri wisudawati. Sebelum dilakukan prosesi wisuda, berbagai prosesi kegiatan dilakukan, diantara ada pembaca panca bakti, serta berbagai penampilan persembahan dari para santri dan satriwati kepada para wisudawan wisudawati. wisuda pada kali ini bertemakan" Bersama kita mulai, bersama kita selesaikan, terus harumkan almamater Tercinta, melangkah pasti, berprestasi, menggapai ridho ilahi " yang dipimpin langsung Pengasuh Ponpes Abhariyah Ustz Imam Kafali dan dihadiri oleh Pembina Ponpes NU Abhariyah Dr. H Lalu Syafi'i. Ketua Yayasan Ustzah Laelin Farhani Azmi.
Untuk diketahui wisuda Takhassus ini merupakan tahapan akhir dari pendidikan bagi para santri dah santriwati yang sudah menyelesaikan ujian akhir diniyah bagi santri yang sudah menjalani pendidikan selama 8 tahun. Setelah para santri dan santriwati menyelesaikan pendidikan terakhir dan menjalani wisuda, para santri sah mendapatkan. Ijazah pendidikan diniyah dan menyandang gelar ustz dan ustazah.
Ketua Panitia ujian diniyah Ust Sohibul Muaz memaparkan pelaksanaan ujian diniyah tahun ajaran 2022-2023, ujian diniyah di Ponpes ini
sudah menjadi kegiatan turun temurun dan menjadi kegiatan wajib, dari sejak baru bediri Ponpes NU Abhariyah." Tujuanya untuk melihat sampai mana batas kemampuan para santri dalam memahami kitab-kitab yang sudah diajarkan setiap tahunnya, " tegasnya.
Ujian diniyah digelar pada bulan Februari lalu, yang di ikuti oleh 413 santri, sedangkan peserta ujian Takhassus di ikuti oleh 27 santri dan santriyat. " Hari ini 27 calon Ustz dan ustazah ini akan dikukuhkan, " jelasnya. Adapun program unggulan di Ponpes Abhariyah untuk yang baru-baru ini, Sudah membuat program Paktik Pengabdian Pesantren ( PPP),dimana program ini merupakan program pendidikan lapangan bagi santri yang akan mengikuti takhassus. Para santri di disebarkan ke Ponpes NU yang ada di pulau Lombok." Program ini mirip seperti KKN di Universitas, " katanya.
Sementara itu Pengasuh Ponpes NU Abhariyah Ustz Imam Kafali menjelaskan kenapa santri tingkat akhir harus diwisuda. Wisuda yang dilakukan ini ada sebagai bentuk penghargaan kepada para santri yang sudah berjuang selama 8 tahun di pondok." Butuh perjuangan panjang bagi santri untuk bertahan selama 8 tahu, ini tidak gampang banyak ujian cobaan yang dilalui, sehingga mereka bisa mendapatkan gelar ustz dan ustazah, " jelasnya.
Para ustz dan ustazah untuk dikukuhkan hari ini merupakan orang yang terpilih, karena dari 125 santri yang masuk angkatan tahun 2015, tersisa hanya 27 orang yang saat ini berada didepan para hadirin." 27 orang ini adalah orang yang terpilih,mereka diberikan kekuatan untuk bertahan menuntut ilmu di Ponpes NU Abhariyah Insha Allah ilmu yang diterima barokah, " do'anya.
Saking beratnya dalam menimba Ilmu agama menjadi santri, maka tidak banyak santri yang bisa bertahan pada tingkat ini, sebagaimana pesan dari pendiri Ponpes Abhariyah Alm TGH Ulul Azmi, begitu santri masuk ke Ponpes Abhariyah, maka secara langsung para santri menjadi putra putri dari almarhum TGH Ulul Azmi sebagai orang tua bathin dari para santri.
"Pensan saya, jaga dan lakukan yang terbaik, agar ilmu yang diterima barokah, dan jangan lupa untuk tetap menjaga nama baik Ponpes NU Abhariyah," imbuhnya. (Red)
Social Footer