Bambang Karyono, Ketua KPU Lobar saat di wawancara mengungkapkan, pada setiap pemilu, titik rawan berada di Perumahan di pinggiran kota mataram, Karena menurut bambang, Banyaknya perumahan disana namun sebagian besar warganya belum berKTP Lombok Barat
" Dari Puluhan Ribu jumlah Warga yang ada di Semua BTN Lombok Barat, hanya 25 % yang mempunyai KTP Lombok Barat dan selebihnya orang luar."Ungkapnya
Menurut bambang, Biasanya yang terjadi menurut pengalaman pemilu tahun 2019 yang lalu, para penghuni BTN yang belum ber - KTP Lobar ini berbondong bondong menuntut untuk mendapatkan hak Pilih, Sementara ketika tim melakukan pendataan, Sulit sekali di temui
"Pengalaman yang terjadi pada tahun 2019 yang lalu, Para penduduk BTN yang Belum Ber-KTP Lobar ini biasanya Ngotot untuk mendapatkan Hak Pilih mereka, Sementara mereka tidak tercatat sebagai pemilih." Ungkapnya
KPU Lobar berharap, Nantinya tidak ada mobilisasi warga BTN dari oknum tertentu maupun para timses para calon legislatif dan lainnya.
Sejauh ini, KPU Lobar Sudah Berkoordinasi dengan Dinas Dukcapil Lobar untuk mencari jalan keluar permasalahan Warga BTN yang masih belum ber-KTP Lobar ini, Namun sejauh ini yang di temukan adalah warga BTN Tersebut yang tidak mau mengurus Kepindahan dan Ber-KTPkan Lombok Barat
" Kalau kita mau bahasakan nyeleneh sebenarnya, Banyak Warga BTN yang tinggal dan menetap di Lombok Barat tapi tidak mau menjadi warga lombok barat, Semua aktifitas kehidupannya di Lombok Barat namun tidak mau meresmikan dirinya menjadi warga Lombok Barat."Pungkasnya
Bambang berharap, Kesadaran warga BTN ini yang terpenting agar mereka mengurus administrasi kependudukannya sesuai tempat tinggal mereka
" Saya berharap ada kesadaran dari para warga BTN ini, jangan sampai pada Hari pencoblosan mereka mendesak untuk mendapatkan hak pilihnya, Sementara jauh- jauh hari kita sudah mendatangi mereka." Tutupnya
Social Footer