Lombok Barat - Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid yang didampingi oleh Sekretaris (Sekda) Lobar, H. Ilham, menerima kunjungan dari Majlis Adat Sasak, di Ruang Kerjannya, Kamis (19/01/23). Rombongan yang datang mengenakan kostum adat sasak ini berjumlah sekitar 6 orang itu di pimpin oleh ketua pelaksana Majlis Adat Sasak. Kedatangan Majlis Adat Sasak ke Lombok Barat (Lobar) tujuannya bukan sekedar Silaturahmi dengan kepala pimpinan daerah, melainkan lebih dari itu yakni kunjungan dimaksudkan untuk berkonsultasi supaya Majlis Adat Sasak eksistensi kedepannya lebih terkesan Inklusif hingga lebih di ketahui keberadaanya, karena sebelumnya lembaga ini terkesan Ekslusif atau membatasi diri.
Dalam sambutannya Bupati Lobar H. Fauzan Khalid sangat menyetujui apa yang menjadi tujuan terbentuknya lembaga Krama Adat Sasak ini supaya dapat diketahui keberadaanya oleh seluruh masyarakat yang ada di Lombok, dan dikembangkan serta dilestarikan hingga tidak menghilangkan indentitas kesasakan itu sendiri seiring berjalannya waktu, selain itu bentuk dukungan Pemkab Lobar terhadap lembaga ini ialah Lobar akan mefasilitasi segala kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Krame Adat Sasak.
" Kami mengucapkan selamat datang kepada rombongan di Lobar, Kami siap memfasilitasi dan mendukung segala kegiatan Krama Adat Sasak khususnya kegiatan yang di pusatkan di Lobar" ujarnya.
Sementara itu Ketua Pelaksana Majlis Adat Sasak, Drs, H. Lalu Suparlan mengatakan bahwa Krama Adat Sasak ini merupakan organisasi yang bergerak untuk melestarikan budaya sasak, yang berfungsi sebagai pelindung dan penasehat adat sasak,
"Dari pengamatan kami di era saat ini terutama di Lombok beberapa adat atau kebiasaan masyarakat sasak yang hampir punah, untuk itu kami berharap Pemerintah turut mendukung apa yang menjadi Visi kami yakni dalam melestarikan dan mengenalkan pada masyarakat sasak dalam bentuk program pemerintah", terangnya.
Dalam himbauannya juga menyapaikan Lombok yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, budaya, dan agama, untuk itu masyarakat yanh ada di Lombok diharapkan bisa ikut berperan dalam melestarikan adat sasak tanpa harus menghilangkan adat dan budaya yang dimiliki oleh masing masing sekelompok orang.
"Selama mereka masih menetap di Lombok mereka tetal tergolong sebagai masyarakat sasak, artinya mereka boleh mengenakan pakaian adat sasak bahkan mengikuti budayanya, karna hal ini menurut kami sebagai bentuk penghargaan dari mereka kepada suku sasak", tutupnya.
Ia juga mengatakan Lembaga yang terbentuk selama 21 tahun silam ini rencananya akan melaksanakan kegiatan pelantikan kepemimpinan baru, tepatnya pada tanggal 26 Januari 2023 mendatang yang dipusatkan di Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar, dengan masa bakti 5 (lima) tahun kedepan.(red)
Social Footer