Mataram - Terpilihnya Wakil Ketua DPRD NTB, H Mori Hanafi sebagai Ketua KONI NTB mendapat sorotan pedas dari Aliansi Peduli Insan Olahraga NTB. Sebelumnya, Mori Hanafi juga diadukan oleh Dewan Kedaulatan Rakyat untuk Demokrasi ke Badan Kehormatan (BK) DPRD NTB. Mori diadukan ke BK karena ia terpilih jadi Ketua KONI NTB Periode 2022-2026.
Koordinator Aliansi Peduli Insan Olahraga NTB, Jayanti Umar didampingi Penanggungjawab Aliansi Peduli Insan Olahraga NTB, Eddy Sophiaan menjelaskan, terpilihnya Mori sebagai Ketua KONI NTB sudah menyalahi Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Dimana dalam undang-undang disebutkan, anggota DPRD dilarang menjadi pengurus instansi yang mendapatkan dana APBN maupun APBD.
Selain itu, terpilihnya Mori juga diduga melanggar Pasal 40 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Artinya, pengurus KONI bersifat mandiri dan tidak terkait dengan jabatan struktural dan jabatan publik.
“Dalam aturan itu, Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, bahkan anggota DPRD dilarang menjadi pengurus KONI. Apalagi posisi ketua. Orang dia yang mengesahkan anggaran APBD, kok dia yang jadi ketua,” tegas Jayanti Umar diamini Eddy Sophiaan.
"Dengan demikian, terpilihnya Mori Hanafi sebagai Ketua KONI NTB batal demi hukum,” kata Jayanti menambahkan.
Selain ke Ombudsman dan Badan Kehormatan (BK) DPRD NTB, kata pengurus KONI Lombok Tengah itu, aliansi juga bakal melaporkan Mori Hanafi ke Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) dan KONI pusat.
"Kami akan bergerak. Insya Allah semua gerakan ini akan kami jalan secara bersama-sama bahwa kami menolak Bapak Mori Hanafi menjadi Ketua KONI NTB," tegas pria asal Lombok Tengah itu.
Sementara Ketua Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) NTB, Ruslan Beko menduga bahwa Mori Hanafi tengah haus jabatan. Sebab selain menjabat Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi juga merangkul jabatan baru yakni Ketua KONI NTB.
"Dia juga beberapa bulan lalu menjabat Ketua PSSI NTB. Belum ada juga prestasi sudah dilepas demi Ketua KONI NTB," ketusnya.
Menurut pria asal Suku Mbojo itu, dengan banyaknya jabatan yang dipegang Mori, tentu semuanya tidak akan bekerja maksimal.
"Kami menduga bahwa kemenangan ini sudah dipolitisasi. Makanya jika Pak Mori tidak turun, kami bakal turun aksi dan menyegel Kantor KONI NTB," ancamnya. (Red)
Social Footer