MATARAM-Anggota Komisi VIII DPR RI dari Dapil Pulau Lombok H Rachmat Hidayat, menyerahkan bantuan kursi roda adaptif untuk Haikal Arofi, pemuda 25 tahun yang menderita lumpuh layu, di Gerung, Lombok Barat, Senin (28/3).
“Kita sama-sama ingin agar ananda Haikal Arofi bisa tersenyum kembali,” kata Rachmat Hidayat di sela penyerahan bantuan tersebut.
Selain bantuan kursi roda adaptif, diserahkan pula bantuan untuk pemenuhan nutrisi dan makanan harian bagi Ofi, begitu Haikal Arofi biasa disapa. Ibunda Ofi, Hadijah, juga mendapat bantuan paket usaha berjualan ikan, mulai dari timbangan, boks tempat menyimpan ikan, dan juga modal awal usaha.
Ofi menderita lumpuh layu setelah kelas VI SD. Semenjak itu, aktivitasnya hanya berada di tempat tidur. Saat Rachmat datang ke rumahnya yang sederhana di kampungnya kemarin, sang ibu yang membopongnya dari dalam rumah untuk dibawa ke teras. Terlihat punggung Ofi bertabur luka. Tak bisa menggerakkan badan dan terus menerus hanya berbaring selama puluhan tahun, menjadi musabab luka di bagian belakang tubuhnya tersebut.
Rachmat mengungkapkan, menderita lumpuh layu seperti itu, Ofi rupanya tidak terdata sebagai penerima bantuan dari pemerintah yang disiapkan Kementerian Sosial. Ofi rupanya luput dari pendataan. Hal itu terungkap pekan lalu, saat Rachmat menggelar monitoring penyaluran berbagai bantuan sosial untuk anak-anak yang membutuhkan di Balai Anak “Paramita” milik Kementerian Sosial di Bengkel, Lombok Barat.
Saat itu, Ofi dibopong keluarganya datang ke sana. Dia bersama sang adik, Heri, yang juga menderita lumpuh layu. Namun, rupanya yang terdata dalam penerima bantuan hanya sang adik saja. Sementata nama Ofi rupanya tak tercantum sebagai penerima bantuan.
Kepada Ofi waktu itu, Rachmat memberikan bantuan dari kantong pribadinya. Setelah itu, Ketua DPD PDI Perjuangan NTB tersebut langsung berkoordinasi dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini. Rachmat ingin agar Ofi dimasukkan dalam daftar penerima bantuan tanpa harus menunggu proses yang berbelit-belit. Jajaran pejabat Eselon I dan Eselon II di Kemensos kemudian menindaklanjuti hal tersebut dengan cepat.
“Setelah satu minggu, hari ini kita bertemu ananda Ofi lagi, untuk menyerahkan bantuan yang memang sudah menjadi haknya ananda Ofi,” imbuh Rachmat sembari memegang dan mengelus rambut Ofi.
Dalam penyerahan bantuan untuk Ofi tersebut, tokoh kharismatik NTB ini didampingi Kepala Balai Anak Paramita I Ketut Supena dan jajarannya. Rachmat juga didampingi dua anggota DPRD Lombok Barat dari PDI Perjuangan.
Kepada Anggota DPRD dari PDI Perjuangan, Rachmat juga langsung menginstruksikan agar mereka menyiapkan bantuan secara rutin setiap bulan untuk Ofi, terutama untuk memastikan asupan dan nutrisinya.
*Bakal Dibuat Berdaya*
Kepala Balai Anak Paramita I Ketut Supena mengatakan, tak cuma Ofi yang kini sudah mendapat bantuan. Ibudanya juga kini sudah terdaftar dalam penerima bantuan Program Keluarga Harapan. Mereka juga akan mendapat pula Bantuan Pangan Non Tunai secara rutin.
Khusus untuk bantuan yang diserahkan kemarin, pihaknya membawa kursi roda adaptif. Kursi roda tersebut didesain khusus untuk memberi kenyamanan bagi Ofi. Karena kursi roda bisa menyesuaikan dengan tubuh Ofi yang memang sudah tidak bisa menyangga tubuhnya sendiri. Kursi roda adaptif tersebut adalah karya anak-anak yang dibina dan dididik di Balai Anak Paramita.
Dengan kursi roda adaptif tersebut, memungkinkan Ofi bisa dibawa keluar rumah. Sehingga tidak harus selalu berada di dalam rumah dan terbaring di tempat tidur sepanjang hari yang justru memperburuk kondisi kesehatannya.
Ketut Supena menjelaskan, pihaknya terlebih dahulu melakukan sejumlah asesmen terkait kondisi Ofi. Sehingga bantuan yang disalurkan Anggota Komisi VIII DPR RI kemarin tersebut, adalah merupakan bantuan yang memang dibutuhkan.
“Selanjutnya, kami akan melakukan pemantauan intensif,” ungkap Ketut.
Kementerian Sosial menyiapkan Pendamping Sosial yang akan secara rutin melakukan pemantauan tersebut. Sehingga segala hal yang terkait perkembangan lanjutan mengenai penanganan Ofi, akan segera diketahui.
Khusus untuk Hadijah, ibunda Ofi, Ketut Supena menjelaskan, bantuan paket usaha berjualan ikan diberikan agar perempuan yang kini menjadi kepala keluarga tersebut memiliki penghasilan sehingga membuat keluarganya bisa berdaya kembali.
“Kami akan melakukan monitoring secara berkala untuk memastikan usaha jual ikan yang dilakukan Ibu Hadijah bisa berjalan dan berkembang,” kata Ketut Supena.
Dulu, Hadijah memang sempat memiliki usaha berjualan ikan tersebut. Namun, usahanya tersebut harus terhenti. Perempuan yang kini menjanda tersebut, tak lagi memiliki modal untuk bisa berjualan kembali.
Itu sebabnya, mendapati dirinya kini sudah mendapat bantuan dari PKH dan sang anak juga mendapat bantuan, Hadijah begitu sangat bersyukur. Menerima bantuan tersebut, dia tak kuasa membendung haru. Dia berjanji akan memanfaatkan bantuan tesebut sebaik-baiknya. Terutama bantuan paket usaha yang diterimanya.
Social Footer