Mataram, DTulis.com - Penanganan medis untuk MotoGP sudah siap 100 persen. Tenaga medis dan seluruh peralatannya mulai disiagakan hari ini.
”Sudah siap semua. Kita kan sudah ada pengalaman pas World Superbike kemarin,” kata Direktur RSUP NTB dr H Lalu Herman Mahaputra, Rabu (16/3)
Dokter Jack, sapaan karibnya mengatakan, tidak banyak perbedaan persiapan penanganan medis antara event World Superbike (WSBK) dengan MotoGP nanti.
”Yang paling mencolok bedanya itu dari jumlah penonton. MotoGP nanti kan sekitar 60 ribu lebih,” ujarnya.Penonton MotoGP yang lebih banyak dibanding WSBK, akan diimbangi dengan jumlah nakes. Jack menyebut ada lebih dari 500 nakes akan diturunkan untuk MotoGP.
Tersebar di sejumlah titik, mulai dari Pertamina Mandalika International Street Circuit, kawasan sekitar Mandalika, hingga RSUP NTB.
”Khusus untuk di ring satu, di sirkuit dan internal RSUP itu ada 400 tenaga medis. Sisanya menyebar di hotel, puskesmas, dan posko kesehatan lain,” kata Jack.
Tenaga medis yang bertugas di Sirkuit Pertamina Mandalika ditempatkan pada 17 ground post. Disesuaikan dengan jumlah tikungan sirkuit. Sehingga pengawasan dan penanganan bisa dilakukan dengan cepat apabila terjadi insiden.
Adapun untuk ambulans, disiagakan 10 unit di sirkuit dan lima unit di areal Mandalika. Kemudian dua unit helikopter, bantuan dari Basarnas. ”Semuanya sudah siaga di sirkuit,” sebut Jack.
Jika merujuk pada kesiapan saat WSBK lalu, untuk MotoGP nanti alat kesehatan sesuai standar FIM sepert Xray dan USG yang telah berada di Medical Center Sirkuit Mandalika. Tenaga kesehatan yang ditugaskan, lebih dari 30 dokter spesialis; 17 dokter umum; 57 perawat; dan tenaga penunjang sebanyak 33 orang.
Sementara di RSUP NTB, disiapkan 14 tempat tidur di IGD; lima kamar operasi; dua tempat tidur di ICU; sembilan kamar perawatan VIP dan VVIP; alat penunjang CT Scan dan MRI; empat tempat tidur untuk ruang isolasi VIP dan VVIP; serta helipad untuk pendaratan helikopter.
Adapun jumlah tenaga kesehatannya, mencapai 17 dokter spesialis; tiga dokter umum; 94 perawat; serta 15 tenaga penunjang. ”Tenaga kesehatan yang bertugas ini terpisah dengan pelayanan reguler. Artinya, pelayanan kesehatan kita tetap jalan seperti biasa selama event berlangsung. Tidak terganggu,” tandasnya.
Social Footer