LOMBOK UTARA - Bencana gempa bumi 2018 dan saat ini dilanda pandemi, memang membuat wajah pariwisata bersedih. Bukan hanya di Lombok Utara tapi secara nasional.
Namun semangat tak boleh padam. Masa-masa pandemi harus dilewati dengan ikhtiar, mentaati protokol kesehatan dan mendesain pariwisata berkesinambungan yang mengadopsi tatanan baru saat ini.
Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Lombok Utara, Dr H Najmul Akhyar dan HM Suardi (NADI) terus mendorong semangat kebersamaan di sektor pariwisata, untuk bisa bertahan dan menciptakan inovasi di masa pandemi ini.
"Sektor pariwisata kita memang sedang terpukul pandemi, dan ini terjadi secara nasional di semua daerah. Tapi yang terpenting semangat jangan sampai padam," kata Calon Bupati KLU No 2 , Najmul Akhyar, Senin ( 28/9 ).
Punya ikon Rinjani dan kawasan tiga Gili eksotik, Lombok Utara menjadi salah satu daerah destinasi wisata bergengsi di Provinsi NTB dengan angka kunjungan wisata yang tinggi.
Najmul meyakini, pasca pandemi berlalu nanti, pariwisata Lombok Utara akan kembali bangkit dan bergeliat. Hal ini juga pernah terjadi saat gempa bumi melanda Lombok Utara Agustus 2018 lalu.
Saat itu, kawasan tiga Gili di Trawangan, Air dan Meno, sempat ditutup.Begitu pula dengan pendakian Rinjani. Kunjungan wisata sepi, namun akhirnya bisa kbangkit kembali.
"Saat ini, pandemi. Kami punya asa yang kuat, bahwa setelah pandemi ini kita lalui, pariwisata akan bangkit kembali seperti pasca gempa bumi dulu," tuturnya.
Dua bencana, alam dan non alam yang sempat mewarnai pertumbuhan pariwisata di daerah itu, menurut Najmul menjadi pengalaman sangat berharga. Bahwa pemerintah daerah, stakeholders terkait, dan pelaku industri pariwisata di Lombok Utara harus menerapkan konsep pariwisata berkesinambungan, membangun mitigasi dan mampu beradaptasi.
Selalu ada hikmah dibalik bencana dan cobaan. Sepi kunjungan wisatawan saat ini bisa digunakan untuk berbenah destinasi, dan peningkatan kapasitas SDM di destinasi.
"Ada sisi positif, misalnya ketiga Gili ditutup di awal pandemi. Ada aksi bersih-bersih bersama, disinfektan bersama, dan penerapan protokol kesehatan yang memang standar daerah pariwisata internasional. Artinya ada peremajaan destinasi.Demikian juga di Rinjani, ada kesempatan alam dan lingkungan untuk meremajakan diri," urainya.
Yang terpenting, papar Najmul, masyarakat terutama pelaku wisata di Lombok Utara terus bersiap menyambut kunjungan tamu di masa pasca pandemi nantinya.
Hal ini yang selalu ditekankan NADI dalam setiap kunjungannya menyapa masyarakat di Lombok Utara. Termasuk di kawasan destinasi Gili Trawangan, Air dan Meno, juga di kawasan lingkar Rinjani.
Petahanan Bupati yang berpasangan dengan mantan Sekda Lombok Utara ini menegaskan, NADI akan melanjutkan ikhtiar membangun daerah *Tiok, Tata, Tunaq* ini dengan visi Religius, Berbudaya, Sejahtera, Adil dan Merata.
Pariwisata terintegrasi menjadi salah satu strategi NADI membangun sektor andalan daerah ini, selain pertanian.
Dari pengalaman lima tahun menjabat Bupati, Najmul mengakui pendapatan daerah terbesar di Lombok Utara mengandalkan pariwisata. Sektor ini juga mampu menggenjot bertumbuhnya sektor lainnya, termasuk pertanian, peternakan.
Komoditi pertanian secara luas dapat diserap untuk kebutuhan sektor pariwisata selama ini.
NADI berharap stakeholders terkait dan pelaku wisata serta masyarakat di destinasi wisata punya semangat yang sama dalam membangun pariwisata dan menyongsong era kebiasaan baru nantinya.
"Jika NADI kembali mendapat amanah memimpin KLU yang kita cintai ini, InsyaAllah, promosi wisata daerah ini akan lebih kita tingkatkan. Kami yakin selepas pandemi ini, destinasi wisata di daerah ini akan kembali melejit dan mengundang banyak wisatawan yang memang sudah sangat rindu dengan Gili, dengan Rinjani," katanya.
Ekonomi kreatif penunjang pariwisata juga akan dikembangkan NADI. Apalagi di Lombok Utara ada banyak sekali potensi ekonomi kreatif, baik dari produk kerajinan tangan, kuliner dan jajanan khas.
Pasangan NADI maju di Pilkada Lombok Utara diusung partai Demokrat, PAN, Golkar, Nasdem, PPP dan PBB, serta dua partai pendukung yakni partai Hanura dan Gelora.
Bagi NADI, pariwisata yang bergeliat harus mampu secara maksimal menciptakan multiplier effect demi kesejahteraan masyarakat.
Social Footer