Hal ini terjadi di Kelompok Tani Tunas Harapan Desa Jago Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah.
Ketua Kelompok Tani tersebut di duga tidak Transparan Oleh Anggota dalam mengelola Anggaran dan Bantuan selain itu juga, Dalam Kepengurusan organisasi kerap mendahulukan keluarga terdekatnya.
Hal itu disampaikan Oleh Salah Seorang Anggota Kelompok Tani yang tak mau di Sebut namanya.
Dalam mengelola Kelompok Tani Haji Wirahadi yang sebagai Ketua Kelompok Tani Tunas Harapan tidak Pernah memanggil Anggota Untuk Memusyawarahkan terkait segala bentuk Bantuan baik alat Pertanian maupun bibit bibit pertanian yang di berikan Oleh Pemerintah Kepada kelompok Tani.
Sepengetahuan Anggota, Kelompok Tani Tunas Harapan sudah banyak mendapatkan Bantuan dari Pemerintah baik itu Hand Tractor maupun Benih,
" Nendekn sak ngawih, ntan mauk Bantuan Kelompok Bay ndekt Taon" (Bahasa Sasak) kata seorang Anggota nyeletuk.
Namun penggunaannya tidak Pernah di lakukan di lingkup Anggota Khususnya Hand Tractor.
Terkait mengenai Pupuk bersubsudi Haji Muzhar mengatakan Anggota Kelompok Tani tidak Pernah mendapatkan Harga sesuai yang di tetapkan Pemerintah/HET.
Dalam pengadaan Pupuk Melalui Kelompok Tani Banyak Anggota Kelompok yang tidak dapat tercover kebutuhan Pupuknya, bahkan Anggota Kelompok mencari Pupuk Keluar dari Wilayahnya.
Hal itu sering dipertanyakan Oleh Anggota Kelompok namun Haji Wirahadi Selaku Ketua Kelompok Tani tidak Pernah dapat menjelaskannya.
Para Anggota mengharapkan Keterbukaan dan Transparansi Ketua terhadap Anggota Kelompok.
Selain itu Haji Muzhar mewakili semua anggota kelompok berharap dalam Pembelian Pupuk Bersubsidi menggunakan Harga Eceran Tertinggi, penyediaan Pupuk kepada Anggota terpenuhi.
Kemudian dalam Penggunaan alat pertanian mengutamakan kepentingan Anggota, dan dari Hasil di Luar dari Anggota Supaya di Jelaskan dan di Pertanggung Jawabkan Jelasnya.
" Kalau hal ini tidak di indahkan maka Kepengurusan kelompok akan kami Resafel" ungkapya
Social Footer