Breaking News

Penderita Covid-19 Meningkat, RSI NTB Minta Pemda Berlakukan PSBB Dengan Catatan!


Mataram -  Tim Relawan Gabungan yang terdiri dari Relawan Indonesia Bersatu Melawan Covid-19, Rumah SandiUno Indonesia Wilayah NTB, Belajar Menjahit Bersama Senwick’s dan Friends (BMBS) dan Wanita Pengusaha  Muslim  Indonesia (WPMI) turun ke jalan melaksanakan aksi berbagi masker untuk antisipasi penyebaran Virus Covid-19. Aksi ini dibarengi dengan pembagian takjil bagi pengguna jalan. Kegiatan berlangsung di Jl. Pejanggik Mataram depan Kantor Bank NTB (10/5).

Dipimpin langsung oleh Ketua DPP RSI NTB, Amrin yang didampingi oleh Ketua DPD WPMI NTB,  Ratu Sa'bani dan Ketua BMBS Divisi Mataram, Yuni Rahayu.

Amrin, selaku Ketua DPP RSI NTB menyampaikan keprihatinannya terhadap penyebaran virus corona yang terus meningkat.

"Kami cukup prihatin dengan kondisi penyebaran virus Corona saat ini, terlebih di wilayah NTB yang jumlah penderita Covid-19 terus meningkat. Kurangnya kesadaran masyarakat menjadi pemicu utama penyebaran virusnya. Seperti misalnya tadi banyak pengendara yang tidak menggunakan masker,  terutama anak anak yang di bonceng oleh orang tuanya. Ini sangat ironi sekali,  orang tuanya pakai masker sementara anaknya yang ada di paling depan malah tidak menggunakan masker", pungkasnya. 

Relawan Indonesia Bersatu Melawan Covid-19 bersama Rumah Sandiuno Indonesia bahu membahu turun ke jalan melakukan baksos di seluruh wilayah Indonesia. Tak terkecuali di wilayah NTB,  relawan RSI ini sebelumnya melakukan penyemprotan cairan desinfektan,  pemberian bantuan sembako dan tempat cuci tangan dan sabun di Dusun Montor Sugia,  Desa Toya Kecamatan Aikmel Lombok Timur, (23/4).

Kali ini,  RSI NTB kembali turun ke jalan dengan menggandeng Wanita Pengusaha Muslim Indonesia (WPMI)  Wilayah NTB dan Belajar Menjahit Bersama Senwick’s dan Friends (BMBS) Divisi Mataram untuk membagi ratusan masker dan takjil untuk berbuka puasa. 

 "Alhamdulillah kegiatan baksos ini kami membagikan masker yang di produksi oleh BMBS Divisi Mataram dan makanan atau takjil yang di siapkan oleh WPMI Wilayah NTB", jelasnya. 

Di tempat yang sama,  ketua DPD WPMI NTB, Ratu Sa'bani berharap kegiatan kegiatan baksos terus berlanjut dan banyak pihak yang bisa ikut terlibat. 

"Alhamdulillah kegiatan bakti sosial ini berjalan dengan lancar, sukses dan mendapat simpatik masyarakat dan
Kami berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut dan lebih banyak lagi pihak yang bisa terlibat karena sejatinya kita/ 
orgaisasi wajib aktif membantu masyarakat saat kesulitan seperti sekarang ini. Wabah covid-19 ini sangat berdampak pada krisis kesehatan dan pelemahan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah. Kurangnya kesadaran masyarakat menjadi pemicu utama penyebaran virus ini terus meningkat sehingga dengan senang hati langsung memakaikan masker ke setiap pengendara maupun pejalan kaki baik orang dewasa maupun anak - anak sambil membagikan takjil", ungkapnya. 

Dalam kesempatan itu,  Amrin mengingatkan pemerintah untuk segera menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Kabupaten Kota Di NTB yang terus mengalami peningkatan penderita Covid-19 khususnya daerah yang penyebarannya melalui transmisi lokal. 

Penerapan PSBB sendiri mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 9/2020 tentang pedoman PSBB dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 yang menyatakan, penerapan PSBB didasarkan pada empat kondisi. Pertama, peningkatan jumlah kasus menurut waktu. Kedua, penyebaran kasus menurut waktu. Ketiga, kejadian transmisi lokal. Keempat, kesiapan daerah tentang aspek ketersediaan kebutuhan hidup dasar rakyat, sarana prasarana kesehatan, anggaran dan operasionalisasi jaring pengaman sosial dan aspek keamanan.

Namun,  Ia (Red.Amrin) mengingatkan pemerintah untuk menjamin kebutuhan pokok masyarakat sebelum diterapkan PSBB. 

"Sebelum menerapkan PSBB di Kabupaten Kota di NTB,  terlebih dahulu Pemerintah Daerah menjamin kebutuhan pokok masyarakat.  Karena kalau kebutuhan pokok masyarakat ini tidak terpenuhi ketika PSBB di terapkan,  maka akan mengakibatkan masalah sosial yang lebih fatal", tegasnya.(red)

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close