SeputarLombok.com | Lombok Tengah - Meski masa pandemi belum juga menunjukkan tanda-tanda akan menghilang, tapi semangat melaksanakan proses belajar mengajar tetap terjaga.
Termasuk juga dalam melakukan proses evaluasi terhadap Proses Belajar Mengajar (PBM) di tengah semester ini yang sebelumnya dilaksanakan dengan cara daring maupun BDR.
Tetapi ada yang sedikit berbeda untuk Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MIN 4 Lombok Tengah di bawah pimpinan Zulhadi,M.Pd.
Perbedaan cukup mencolok ada pada pola pelaksanaan dan kisi-kisi soal MIDL atau Ujian Tengah Semester (UTS) yang akan diberikan kepada siswa.
Guna mendapatkan hasil maksimal, pihak KKM MIN 4 Loteng melaksanakan Workshop Penyusunan Kisi dan Soal MIDL Semester Ganjil yang diikuti seluruh anggota KKM.
"Kami sebagai Ketua KKM MIN 4 sebenarnya mengarahkan untuk menggunakan pola berbeda karena terkait pandemi ini, tapi ada juga di Sub KKM Praya Timur ingin mencoba untuk sama rasa," ungkap Zulhadi.
Meski berbeda pola tapi sama rasa, lanjut dia, yg sangat penting diperhatikan dalam penyusunan kisi dan soal UTS ini adalah dengan tetap mengacu pada Permendikbud no 20 tahun 2016 tentang SKL, no 21 tentang standar isi dan no 20 tentang standar proses.
"Untuk Mapel PAI dan Bahasa Arab dengan mengacu pada PMA 183 dan 184 tentang standar isi dan implementasianya," jelasnya.
Zulhadi berharap agar peserta bersungguh sungguh mengikuti kegiatan sehingga bisa mengharapkan hasil yang diinginkan bersama.
"Harapan kami sederhana sebenarnya, supaya kita semua mendapatkan hasil maksimal agar peserta mengikuti kegiatan workshop ini dengan sungguh-sungguh," tukasnya.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan itu antara lain H. Sahibullah, M.PdI, Suherman, S.Pd, H.A.Nursana, M.Pd.I, da Zaenal Muttaqien. Sementara jumlah peserta mencapai 74 orang termasuk 5 orang guru PAI.
Sementara itu, pengawas pembina, H. Sahibullah, M.PdI dalam arahannya mengatakan, profesionalisme guru dalam melaksanakan PBM maupun UTS ini sangat dibutuhkan untuk mencetak siswa yang unggul dan berprestasi.
"Masa pandemi ini bukan alasan profesionalisme kita menurun, malahan kita harus bisa berinovasi agar tujuan pembelajaran tercapai maksimal," tandasnya. (fiq)
Social Footer